Cerita Terbaik Berani Cerita #41

, by Mimin Berani Cerita

Helo helo helo!

Sudah ada persiapan untuk perayaan tahun baru besok? Sebelum itu, Mimin umumkan dulu Cerita Terbaik Berani Cerita #41 yuk!

Inilah dia:
read more

4 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #42

, by Mimin Berani Cerita

Wah, lagi liburan akhir tahun nih! Ayo sempatkan diri untuk menulis, yuk! Siap untuk tantangan minggu ini?
Yuk, kita kemon!


Setting:


Di bawah sebuah pohon
credit

Metode Penceritaan : gunakan setting tersebut sebagai setting utama cerita
Deadline : Rabu, 31 Desember 2013
Format Judul : [BeraniCerita #42] Judul

Kami akan memilih cerita terbaik setiap hari Senin untuk dipajang di sidebar website ini dan mereka akan mendapatkan banner pemenang. Ketentuannya jangan lupa baca disini ya!

Karya yang disubmit wajib karya original! Cara ikutan yaitu memasang banner dan memasukkan link tulisan kalian pada widget yang sudah kami sediakan di bawah postingan ini.





Isi form dibawah ini dengan contoh sebagai berikut:
Link Title : Mayya @upiakmayya
Email Address : xxx@gmail.com
URL : link tulisan anda


 

6 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Cerita Terbaik Berani Cerita #40

, by Mimin Berani Cerita

Halo para penantang, setelah membaca dan menelaah masing-masing karya di Berani Cerita #40 dengan berat hati, mimin memutuskan untuk tidak memilih Cerita Terbaik Berani Cerita #40 kali ini dikarenakan kurangnya esensi dan kriteria penilaian yang dibutuhkan.

Flash Fiction merupakan cerita yang mengandung TWIST dan MINIM DESKRIPSI. Deskripsi hanya dijabarkan lewat dialog atau pesan dari cerita. Biasanya menceritakan satu atau dua kejadian saja. Flash Fiction bukanlah cerita pendek yang dipendekkan, tetapi hanya sepenggal kejadian dalam suatu cerita.

Untuk memperjelas, silahkan baca kembali Cerita Terbaik di tantangan minggu-minggu lalu atau karya para mimin. sebagai contoh agar para penantang bisa menulis dengan lebih baik.

Selamat berjuang di tantangan #41 ya!






2 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #41

, by Mimin Berani Cerita

It's Thursday! Apa kabar para penantang? Siap untuk tantangan minggu ini? Yakin?
Yuk, ikutan!
read more

2 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Cerita Terbaik Berani Cerita #39

, by Mayya

Sehubungan dengan keputusan mimins, maka pemenang Cerita Terbaik Berani Cerita #39 kali ini tidak diumumkan dikarenakan sedikitnya cerita yang masuk. Terimakasih untuk Maya dan Jampang yang telah mengikuti tantangannya, terus menulis ya!

0 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #40

, by Mimin Berani Cerita

Hello hello hello! Sudah saatnya tantangan baru!

Siap? Let's go!
read more

7 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Cerita Terbaik Berani Cerita #38

, by Mimin Berani Cerita

Jeng-jeng-jeng! Udah menunggu dari tadi siapa yang meraih Cerita Terbaik #38 episode Pasar Tradisional? Okeeee, inilah dia!

read more

1 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #39

, by Mimin Berani Cerita

Hello Thunder Thursday! Sudah saatnya kita bersenang-senang menulis lagi kan yaaa? Penasaran tantangan minggu ini? Here we go!

read more

1 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Cerita Terbaik Berani Cerita #37

, by Mimin Berani Cerita

Jeng-jeng-jeng! Udah menunggu dari tadi siapa yang meraih Cerita Terbaik #37 episode Sarung? Okeeee, inilah mereka (diurutkan berdasarkan abjad)!

read more

2 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #38

, by Mimin Berani Cerita

Yeeeeeey! Udah Kamis lagi nih! Mari singsingkan lengan baju untuk menulis tantangan minggu ini, yuk!

Here it is:

read more

2 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Cerita Terbaik Berani Cerita #36

, by Mimin Berani Cerita

Hosh..hosh...hosh...akhirnya mimin bisa mem-publish Cerita Terbaik Berani Cerita #36 *ambil nafas
Sudah penasaran berat?

Okeeee, inilah mereka! (diurutkan berdasarkan abjad)

read more

1 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #37

, by Mimin Berani Cerita

Olrait! Saatnya menulis tantangan! Sudah siap, para penantang?

Baiklah, ini diaaaaa!


read more

1 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Cerita Terbaik Berani Cerita #35

, by Mimin Berani Cerita

Hello Monday! Tantangan minggu lalu si tomboy dan mudah marah itu ternyata rada susah ya? Minggu ini cobain lagi yaaa!

Siapa yang meraih Cerita Terbaik minggu lalu?

read more

0 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #36

, by Mimin Berani Cerita

Yaaay! Kamis lagiiii! Mimins mohon maaf karena keterlambatan mem-publish tantangan hari ini yaaah! Udah siap menulis?

read more

3 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Cerita Terbaik Berani Cerita #34

, by Mimin Berani Cerita

Setelah berkotor-kotor dan berbasah-basah dalam tantangan #34 gorong-gorong, sudah siapkah mencari tahu cerita mana yang meraih Cerita Terbaik minggu lalu?

Selamat untuk (diurutkan berdasarkan abjad) :

read more

2 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #35

, by Mimin Berani Cerita

Hola Halo! Bagaimana semangat para penantang di hari Kamis ini? Siap untuk tantangan baru?

read more

12 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Cerita Terbaik Berani Cerita #33

, by Mimin Berani Cerita

Welcome November Rain! Apakah hujan di bulan ini memicu inspirasi para penantang? Cerita mana kali ini yang memikat hati mimins di tantangan #33?

Ini dia (diurutkan berdasarkan abjad):
read more

3 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #34

, by Mimin Berani Cerita

Hari terakhir di bulan Oktober! Siapkah dengan tantangan dari mimin berikutnya?
Here we go!


read more

10 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Cerita Terbaik Berani Cerita #32

, by Mimin Berani Cerita

Selamat hari Sumpah Pemuda! Udah semangat memulai kerja lagi di hari ini?
Tambah semangat dong kalau FF-nya jadi Cerita Terbaik di tantangan #32 kan?
Ayo, apakah cerita kamu terpilih kali ini (diurutkan berdasarkan abjad)?
read more

3 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #33

, by Mimin Berani Cerita

Heiho, para penantang! Menghadapi awal musim hujan ini, sudah siapkah untuk menulis lagi? Mudah-mudahan suara rintik hujan bisa menambah inspirasi ya!

Inilah tantangan minggu ini:
read more

4 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Cerita Terbaik Berani Cerita #31

, by Mimin Berani Cerita

Selamat berhari Senin, para penantang! Semoga tetap semangat setelah wiken yah!
Saatnya mencari tahu cerita mana yang meraih Cerita Terbaik minggu lalu:

read more

0 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #32

, by Mimin Berani Cerita

Halo Kamis! Slurp, aroma rendangnya sampai ke hidung mimin nih! Segar kembali setelah liburan, sudah siap untuk tantangan baru?

read more

6 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Cerita Terbaik Berani Cerita #30

, by Mimin Berani Cerita

Happy Monday, guys and gals! Saatnya mengetahui Cerita Terbaik tantangan #30 lalu!

Here they are (diurutkan berdasarkan abjad) :
read more

1 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #31

, by Mimin Berani Cerita

Halo para penantang! Bagaimana hari Kamisnya? Gak sabar nunggu wiken yah? Mau tahu tantangan minggu ini?

read more

6 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Cerita Terbaik Berani Cerita #29

, by Mayya

Happy monday, everybody! Setelah seminggu berkutat dengan puntung rokok, sudah gak sabar menanti cerita-cerita terbaik?

Here we go (diuutkan berdasarkan abjad)!
read more

3 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #30

, by Mimin Berani Cerita

Welcome October!

Bagaimana bulan Septembernya kemarin? Sudah menulis berapa banyak nih? Yuk, di bulan Oktober ini terus gali bakat menulismu ya!

Ini tantangan pertama di bulan Oktober:

read more

4 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Cerita Terbaik Berani Cerita #28

, by Mayya

Uyeeeee! Pada penasaran cerita terbaik tantangan #28? Gak sabaran lagi? Ini diaaaa...

read more

2 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #29

, by Mimin Berani Cerita

Horaaay! Sudah Kamis lagi! Maafkan mimin yaa, baru publish tantangannya ^^
Siap untuk tantangan baru minggu ini?

Benda :

Puntung Rokok
credit

Metode Penceritaan : gunakan benda ini sebagai pemicu utama cerita.
Deadline : Rabu, 2 Oktober 2013
Format Judul : [BeraniCerita #29] Judul

Kami akan memilih 3 cerita terbaik setiap hari Senin untuk dipajang di sidebar website ini dan mereka akan mendapatkan banner pemenang. Ketentuannya jangan lupa baca disini! Karya yang disubmit wajib karya original ya!

Cara ikutan yaitu memasang banner dan memasukkan link tulisan kalian pada widget yang sudah kami sediakan di bawah postingan ini.



Isi form dibawah ini dengan contoh sebagai berikut:
Link Title : Mayya @upiakmayya
Email Address : xxx@gmail.com
URL : link tulisan anda

Mari bersenang-senang menulis FF bersama kami ;)

6 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Cerita Terbaik Berani Cerita #27

, by Mimin Berani Cerita

Hai...haiiii... Sudah tidak sabar ingin tahu siapa cerita terbaik Berani Cerita #27? Kali ini Mimins hanya memilih satu cerita terbaik.

Dan pemenang adalaaaahh :
eksak @ex3onfire
Selamat ya! :)
Silakan dipajang bannernya.

 Nah, sudah submit untuk Berani Cerita #28 ? Don't miss it! ;) 


3 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #28

, by Mimin Berani Cerita

Yaaaay! Sudah Kamis lagi! Maaf ya kawan kalau mimin telat publish tantangannya ^^
So, Sudah siap untuk tantangan baru minggu ini?
read more

2 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Cerita Terbaik Berani Cerita #26

, by Mimin Berani Cerita


 Yuhuuuu, siapa yang gak sabar menantikan pengumuman Cerita Terbaik Berani Cerita #26? Olrait, ini dia, challengers!

read more

5 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #27

, by Mimin Berani Cerita

Yuhuuuu, Kamis sudah datang lagi! Masih dilanda kemalasan untuk nulis? Ayo dong, semangat lagi!

Siapkah dengan tantangan #27?

read more

5 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Cerita Terbaik Berani Cerita #25

, by Mayya

Selamat berhari Senin! Sudah siap untuk beraktifitas kembali lagi ya para penantang? Pasti sudah menunggu cerita siapa yang menjadi Cerita Terbaik Berani Cerita #25, inilah mereka (diurutkan berdasarkan abjad) !

read more

5 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #26

, by Mimin Berani Cerita

Selamat hari Kamis, para penantang! Sudah mau wiken, saatnya mengeluarkan imajinasi! Sudah siap kan ya? Berikut tantangan #26 :

read more

6 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Cerita Terbaik Berani Cerita #24

, by Mimin Berani Cerita

All right! Bagaimana pemanasan menulisnya minggu lalu, para penantang? Sudah cukup memompa ide kreatif? Yuk, kita simak siapa jawara minggu lalu!

Inilah mereka (diurutkan berdasarkan abjad) :

read more

5 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #25

, by Mimin Berani Cerita

Yaaaay! Sudah Kamis lagi! Sudah siap untuk tantangan baru minggu ini?
read more

4 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #24

, by Mimin Berani Cerita

How refreshing! Setelah liburan, para mimins sudah siap untuk kembali! Para penantang juga sudah siap dengan energi menulisnya kan? Yuk, kita mulai lagi!


Ini dia tantangan minggu ini:


Prompt:

Vivienne menatapku dengan mata yang basah. Untuk waktu yang lama kami berpelukan tanpa kata-kata.


Metode Penceritaan : gunakan prompt ini di awal atau tengah cerita, tanpa mengubah sudut pandang dan kalimat.
Deadline : Rabu, 28 Agustus 2013
Format Judul : [BeraniCerita #24] Judul

 
Kami akan memilih 3 cerita terbaik setiap hari Senin untuk dipajang di sidebar website ini dan mereka akan mendapatkan banner pemenang. Ketentuannya jangan lupa baca disini ya! Karya yang disubmit wajib karya original!


Cara ikutan yaitu memasang banner dan memasukkan link tulisan kalian pada widget yang sudah kami sediakan di bawah postingan ini.


Isi form dibawah ini dengan contoh sebagai berikut:
Link Title : Mayya @upiakmayya
Email Address : xxx@gmail.com
URL : link tulisan anda

Mari bersenang-senang menulis flash fiction bersama kami :)

Have a nice story!

13 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Cerita Favorit Berani Cerita #22 dan Berani Cerita #23

, by Mayya

Apa kabar para penantang! Have a nice holiday? Kami para Mimin mengucapkan Selamat Idul Fitri 1434 H, mohon maaf lahir dan batin, minal aidin wal faidzin!

Berikut pemenang favorit Berani Cerita #22 :


Hasil voting bisa dilihat disini.
Selamat dan silahkan bawa pulang bannernya!



Dan berikut adalah pemenang favorit Berani Cerita #23 :



Hasil voting bisa dilihat disini.
Selamat dan silahkan bawa pulang bannernya!



Dengan ini, Cerita Favorit ditutup dan Cerita Terbaik akan dibuka kembali seperti sedia kala. Sudah tak sabaran untuk ikut tantangan selanjutnya? Stay tune di hari Kamis nanti yaaaa!
Jangan lupa dan tetap semangat menulis!

1 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Polling Berani Cerita #22 dan Berani Cerita #23

, by Mimin Berani Cerita

Dengan ini, form submit link Berani Cerita #22 dan Berani Cerita #23 sudah ditutup ya challenger!
Para pembaca silahkan memilih link cerita! Polling ini ditutup Minggu, 18 Agustus 2013.

read more

3 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

[Sticky Post] Welcome Ramadhan!

, by Mimin Berani Cerita

Sehubungan dengan datangnya bulan Ramadhan, kami para mimins, memohon maaf sebesar-besarnya jika sekiranya ada kesalahan dan kekurangan yang tanpa sengaja melukai hati para penantang dan pembaca sekalian.

Dan dengan ini pula, kami mengumumkan beberapa perubahan dalam Berani Cerita selama bulan Ramadhan:
read more

3 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Cerita Favorit Berani Cerita #20 dan Berani Cerita #21

, by Mayya

Halo para penantang! Lebaran sebentar lagi, sudah mudik?
Mimin mohon maaf sebesar-besarnya atas pengunduran pengumuman cerita favorit Berani Cerita #20 dan Berani Cerita #21 yah!


Inilah mereka pemenang favorit Berani Cerita #20:


Hasil votingnya bisa dilihat disini

Dan inilah para pemenang favorit Berani Cerita #21:

Hasil votingnya bisa dilihat disini

Selamat untuk kalian semua yaaa!

Masing-masing boleh bawa pulang bannernya:


 
 


Udah ikutan tantangan #22 dan #23 belum?
Note : kategori cerita favorit tidak termasuk kategori cerita terbaik. Keterangan lengkap baca disini.

0 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #22 dan Berani Cerita #23

, by Mimin Berani Cerita

Halo para penantang!
Maaf agak telat karena ada permasalahan teknis di sisi Mimin.

Akhirnya bisa melempar tantangan juga!

read more

3 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Polling Berani Cerita #20 dan Berani Cerita #21

, by Mimin Berani Cerita

Dengan ini, form submit link Berani Cerita #20 dan #21 sudah ditutup ya challenger!
Para pembaca silahkan memilih link cerita! Polling ini ditutup Minggu, 3 Agustus 2013.

Voting ini hanya diberlakukan selama bulan puasa dan libur lebaran ya! Lihat pengumumannya disini.
read more

0 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Cerita Favorit Berani Cerita #19

, by Mimin Berani Cerita

Happy monday!
Gimana puasanya hari ini, para penantang?Belum ada yang bolong kan ya?

Setelah mengumpulkan voting lebih dari seminggu inilah dia pemenang favorit Berani Cerita #19!
read more

4 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

[CLOSED]Polling Berani Cerita #19 Setting Zebra Cross

, by Mimin Berani Cerita

Dengan ini, form submit link Berani Cerita #19 sudah ditutup ya challenger!
Para pembaca silahkan memilih link cerita! Polling ini ditutup Minggu, 21 Juli 2013.

Voting ini hanya diberlakukan selama bulan puasa dan libur lebaran ya! Lihat pengumumannya disini.

read more

2 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #20 | Berani Cerita #21

, by Mimin Berani Cerita

Bagaimana puasa para penantang hari ini? Mudah-mudahan lancar yaaaa!

Berikut tantangan #20 :

read more

16 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Cerita Terbaik Berani Cerita #18

, by Mimin Berani Cerita

Halo para penantang!
Akhirnya sudah Senin lagi!

Ini dia cerita terbaik #18 (diurutkan berdasarkan abjad) :


Selamat ya! Silahkan bawa pulang bannernya!





Baiklah, sudah ikutan tantangan #19 belum?


Note : cerita terbaik kali ini hanya dua cerita, sehubungan dengan pertimbangan para mimins yang berkaitan dengan standar penilaian Berani Cerita. Keputusan ini tidak dapat diganggu gugat.


4 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #19

, by Mimin Berani Cerita

Kamis lagi, yaaaayyyy! Gimana tantangan minggu lalu? Lumayan pusing? Keep writing ya guys!
Untuk minggu ini tantangannya adalah:

read more

4 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Cerita Terbaik Berani Cerita #17

, by Mimin Berani Cerita

Welcome Monday!
Semoga hari ini diawali dengan keceriaan ya para penantang!

Udah gak sabar menunggu siapa Cerita Terbaik tantangan #17 minggu lalu? Here we go! (diurutkan berdasarkan abjad)

read more

10 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #18

, by Mimin Berani Cerita

Selamat berhari Kamis, guys!
Penasaran kan minggu ini tantangannya apa? Ini dia!

read more

10 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Cerita Terbaik Berani Cerita #16

, by Mimin Berani Cerita

Happy Monday all!
Jauhkan perasaan 'I hate Monday' yaaaa! Bentar lagi mimin-mimin mau ngumumin pemenang cerita terbaik minggu lalu nih!
read more

6 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #17

, by Mimin Berani Cerita

Selamat hari Kamis! Udah gak sabar pengen cepat-cepat wiken ya?
Minggu ini udah nulis belum?

Ini nih tantangan #17!
read more

5 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Penulisan Kalimat Dialog

, by Mayya

Menulis dan tanda baca adalah salah satu hal yang tidak bisa dipisahkan. Selain terlihat rapi, pembaca juga bisa menikmati alur cerita tanpa terkendala teknis seperti tanda baca.

Lalu, seperti apa sebetulnya penggunaan kalimat dialog yang benar?
 
1. Mengawali kalimat dialog dengan huruf kapital tanpa didahului spasi.

"Ayo!" serunya. [benar]
"ayo!" serunya. [salah]
" Ayo!" serunya. [salah]

2. Jika kalimat dialog diakhiri tanda koma, maka setelah tanda petik penutup, kata berikutnya diawali huruf kecil. Tanda koma diletakkan sebelum tanda petik penutup.

"Nanti kita pulang pukul sepuluh," jelas ibu. [benar]
"Nanti kita pulang pukul sepuluh", Jelas ibu. [salah]

3. Jika kalimat dialog diakhiri tanda titik, maka setelah tanda petik penutup, kata berikutnya diawali huruf besar. Tanda titik diletakkan sebelum tanda petik penutup.

"Aku mengerti sekarang." Dia menatap Toni. [benar]
"Aku mengerti sekarang." dia menatap Toni. [salah]

4. Jika ada dua dialog dalam satu kalimat, maka dialog kedua diawali huruf kecil.


"Tapi ini mustahil," ia menarik nafas, "aku tak mengira ini bisa terjadi."

Catatan: pada contoh ini jika dijadikan jadi satu kalimat akan menjadi: "Tapi ini mustahil, aku tak mengira ini bisa terjadi."
Kalimat ini tidak bisa dipisah menjadi dua kalimat berbeda.

5. Jika kalimat dialog ditutup dengan tanda tanya/seru, maka tidak diikuti oleh tanda titik atau koma. Setelah tanda petik penutup, kata berikutnya diawali huruf kecil (kecuali kata sapaan)

"Tutup pintu itu!" teriak Lukman. [benar]
"Kenapa terlambat?", cecar Ratna. [salah]
"Mau yang ini?" Tawar Rina. [salah]

6. Jika kalimat dialog dilanjutkan dengan kalimat baru, maka kalimat baru tersebut diawali huruf kapital.

"Aku sudah muak dengan kelakuanmu! Ceraikan aku!" Segera Ranti meraih tasnya, keluar dan membanting pintu.
 
7. Kalimat dialog dari dua tokoh berbeda harus ditulis paragraf baru.
 
8. Kata sapaan dalam kalimat harus diawali dengan huruf kapital, baik kalimat dialog ataupun kalimat narasi/deskripsi.

"Sabarlah sedikit lagi, Nak," bujuk Ibu.
"Sudah bertemu dengan Paman?" tanya Adik.
 
9. Tanda elipsis (tiga titik) pada kalimat terputus digunakan untuk pengucapan dialog yang terhenti sejenak. Cara penulisannya memakai spasi sebelum dan setelah tanda elipsis.

"Aku hanya ingin semua ... berakhir," akunya.
 
10. Jika tanda elipsis berada di akhir kalimat, maka dialog diakhiri tanda titik, tanda tanya atau tanda seru.

"Aku tak ingin bicara sekarang ...," elak Tina.
"Kupikir engkau berbeda tapi ternyata ...." Ia memandang mata Roni lekat.


Nah, mudah-mudahan para penantang bisa memperoleh ilmu yang bermanfaat dari tulisan ini dan meningkatkan kualitas tulisannya ya! Selamat berkarya!



Sumber dari sini, sini dan sini




16 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Cerita Terbaik Berani Cerita #15

, by Mimin Berani Cerita

Yaaay! It's Monday!
Tantangan minggu lalu memang cukup sulit, tapi mimin-mimin yakin, para penantang yang sudah menulis, patut diacungi jempol!

Siapa cerita terbaik Berani Cerita #15?
(diurutkan berdasarkan abjad)
read more

8 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #16

, by Mimin Berani Cerita

Hai para penantang Berani Cerita! Semangat nulisnya masih terus kaaan?

Penasaran tantangan minggu ini?

read more

8 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Cerita Terbaik Berani Cerita #14

, by Mimin Berani Cerita

Senangnya ketemu kalian lagi di hari Senin cerah ini!
Gimana? Gimana? Udah penasaran siapa Cerita Terbaik minggu lalu?

read more

7 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #15

, by Mimin Berani Cerita

Liburan Isra' Mi'raj ini para penantang mau liburan kemana nih? Sempetin dulu menulis FF ya :)

Minggu ini tantangannya adalah:
read more

28 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Cerita Terbaik Berani Cerita #13

, by Mimin Berani Cerita

And June comes!
Mudah-mudahan hari Senin ini diawali dengan keceriaan ya, para penantang!

Sudah gak sabar menanti siapa penantang cerita terbaik #13 ?

read more

15 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #14

, by Mimin Berani Cerita

Here we go again!
Para penantang masih semangat nulis ya kan? Ayoooo semangat terus yaaa!

Tantangan minggu ini adalah:

read more

33 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Cerita Terbaik Berani Cerita #12

, by Mimin Berani Cerita

Setelah libur panjang, mari kita awali minggu ini dengan mengumumkan siapa penulis cerita terbaik Berani Cerita #12!

Udah deg-degan?

read more

10 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #13

, by Mimin Berani Cerita

Hari yang ditunggu-tunggu! Mau ngapain aja nih para penantang wiken nanti?
Jangan lupa sekalian nulis tantangan Berani Cerita #13 minggu ini yaaaa!

Here we go!

read more

22 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Cerita Terbaik Berani Cerita #11

, by Mimin Berani Cerita

Para penantang sudah sibuk beraktifitas lagi di Senin ini ya? Kira-kira sudah tahu siapa cerita terbaik minggu lalu? Penasaran?

read more

14 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #12

, by Mimin Berani Cerita

Hola halooo! Kamis lagiiii!
Masih semangat kan ya ikutan tantangan Berani Cerita? Ayooo gali terus ide dan kreatifitasmu!

Tantangan Berani Cerita #12 minggu ini adalah...

read more

33 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Teknik Menulis : Show Don't Tell

, by Mimin Berani Cerita

Semua penulis pernah mendengar ini : Gunakan teknik 'Show, don't Tell' pada cerita, atau para pembaca tidak akan peduli. Tapi apa artinya: 'Show, not Tell'? Bagaimana kita bisa memaksa pembaca untuk merasakannya?

Jawabannya :kita tidak bisa memaksa pembaca untuk merasakan apa-apa. Kita hanya dapat menunjukkan pada mereka konteks cerita yang dapat mengeluarkan emosi pembaca.

Sebagai contoh, jika kita diberitahu bahwa Linda sedih, apakah kita tiba-tiba merasa sedih sendiri? Mimin juga meragukannya. Jika kita menulis bahwa Jimmy ketakutan, apakah jantung kita berdebar? Tentu saja tidak. Kita harus melalui semua tindakan dan tanggapan tersebut secara langsung, sebelum kita dapat merasakan apa yang mereka rasakan.

Salah satu cara untuk melihat bahwa kita belum jujur dengan emosi karakter kita adalah memeriksa pemaparan emosional yang berlebihan dalam cerita yang kita tulis. Hal tersebut merupakan indikasi bahwa kita melakukan "Tell" pada pembaca bagaimana mereka seharusnya merasakan momen tersebut, dibandingkan membiarkan pembaca mengembangkan perasaan mereka sendiri melalui tindakan dan reaksi karakter. Bila kita melihat pemaparan emosional - takut, marah, lembut, gembira, sedih, hancur dll. - tanyakan pada diri sendiri terlebih dahulu apakah itu akan lebih baik, jika kita menggantinya dengan aksi-reaksi kecil (misalnya gerakan fisik) yang dapat menciptakan konteks cerita untuk emosi tersebut.

Dengan kata lain, kesedihan tidak akan pernah menjadi nyata jika Linda (dan juga pembaca) tidak pernah menahan diri untuk tidak menangis. Ketakutan tidak akan nyata hingga jantung Jimmy berdebar kencang mendengar derit samar suara logam di belakangnya.

Kita tidak bisa memaksa emosi hanya dengan mengucapkan kata. Emosi memerlukan konteks.

Sebuah contoh :

Kita mulai dari bagian awal ini, dimana seorang pria mengambil satu-persatu apa yang menjadi sesuatu yang penting bagi mantan istrinya. Apakah ini melibatkan emosi atau terasa datar?

"Kamu benar-benar berpikir aku akan setuju dengan hal ini?" Dia tertawa. "Kamu idiot." Sengaja, ia merobek kertas perwalian itu menjadi dua.
Lynn menatapnya dalam kepiluan. Lelaki itu telah mendapatkan segalanya. Kini ia ingin mengambil putrinya.
Lelaki itu berkata lembut. "Pengadilan mana yang akan menyerahkan seorang gadis kecil pada wanita yang tidak bertanggung jawab, kehilangan pekerjaan, menghabiskan tabungannya, dan berutang pada setiap teman-temannya? Seorang wanita yang tinggal di tempat seperti ini, tempat yang hanya cocok untuk pelacur dan pecandu?" Ia merobek kertas itu berulang-ulang kali, dan dengan kepuasan, membiarkan serpihan-serpihannya jatuh ke karpet. Dia berbalik, dalam balutan setelan jahitan dan sepatu Italia-nya, ia melangkah keluar dari apartemen.
Lutut Lynn membentur lantai kayu. Dia sangat terpukul, dan air mata membutakannya.Dia bahkan tidak mendengar telepon yang mulai berdering di belakangnya.

***

Berikut ini adalah versi penulisan ulang untuk menghindari penulisan emosi dan membiarkan adegan yang menciptakan emosi bagi pembaca:

"Kamu benar-benar berpikir aku akan setuju dengan hal ini?" Dia tertawa. "Bahwa aku akan membiarkan kau mendapatkan putriku? Kau idiot." Sengaja, ia merobek kertas perwalian menjadi dua, lalu menjadi dua lagi. Tanpa mengalihkan tatapannya dari wajah panik Lynn, ia membuka jari-jemarinya dan membiarkan serpihan-serpihannya jatuh.

Lynn mendengar kata-kata lelaki itu, tapi kata-kata itu terasa tanpa arti. Apa yang dapat ia dengar hanyalah suara kertas dirobek-robek. Semua yang bisa ia lihat bagaikan sayap patah dari kontrak perwalian yang berserakan di lantai. Dua tahun, tiga pengacara, dan setiap sen yang telah ia simpan dan pinjam, lalu lelaki itu akan membawanya seperti sapi untuk disembelih. Oh Tuhan. Perutnya memilin. Oh Tuhan, Tuhan. Ia sulit bernafas.

Lelaki itu berkata lirih sambil menatapnya, "Pengadilan mana yang akan menyerahkan seorang gadis kecil tiga tahun pada seorang wanita yang begitu tidak bertanggungjawab -- kehilangan pekerjaan, menghabiskan setiap sen dari tabungannya, dan berutang pada setiap teman-temannya? Seorang wanita yang tinggal di tempat seperti ini, dengan pecandu narkoba di tangga luar dan kecoak pada karpet -- tempat sampah yang hanya cocok untuk pelacur?" Ia menatap dengan kepuasan bengis sepucat wajah Lynn. Kemudian ia berpaling dalam balutan setelan jahitan dan sepatu Italia-nya, dan melangkah keluar dari apartemen.

Sesuatu yang salah terjadi pada tubuh Lynn. Gemetar, hampir tergoncang, dan ia menatap kosong. Pintu berdentam beberapa detik sebelum ia menyadari bahwa ia sedang berusaha menangis, tetapi tidak bisa. Suara dentam pintu bagai menderu di telinganya dan sesuatu melukai tangannya; kuku-kukunya -- mencengkeram telapak tangan, dan darah mulai keluar dari bawah ujung jarinya. Ia hampir tidak merasakan sakit ketika lututnya membentur lantai kayu. Ia tidak mendengar telepon yang berbunyi di belakang.

***

Periksa bagian yang ditulis ulang. Hanya ada dua kualifikasi emosional (kata "panik" dan "kepuasan bengis") yang bekerja pada sisa adegan telah membangun sikap antagonis. Kita tidak pernah diberitahu bahwa Lynn sedih atau hancur. Sebaliknya, kita menyaksikan reaksinya. Ketika ia mencapai titik penderitaan, kita tidak perlu seseorang untuk memberitahu rasa "sedih" itu. Kita hanya perlu ada disana merasakan emosi sang tokoh.

Berapa banyak pemaparan emosional yang kita perlukan?

Kualifikasi emosional diperlukan, tapi harus digunakan dengan hati-hati. Ingatlah bahwa kekuatan cerita tidak berada dalam pernyataan emosi (takut atau kesedihan atau kemarahan). Kekuatan cerita ini merupakan proses dimana seseorang mencapai emosi itu. Semua ini datang melalui konteks cerita, bukan hanya mengatakan pada pembaca apa yang seharusnya mereka rasakan.

Apa yang disebut sebagai sebuah karya yang tulus adalah yang diberikan dengan cukup kekuatan dalam memberikan realitas pada ilusi ~ Art Poetique, Max Jacob 1876-1944

Biarkan cerita, bukan kualifikasi kata-kata emosional dari kita (lembut, gembira, marah, takut dll) membuat pembaca sepenuhnya tenggelam dan mengekspresikan emosi mereka sendiri.

Semoga tulisan kita lebih baik lagi yah!
 
 
Disadur dari sini

37 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Cerita Terbaik Berani Cerita #10

, by Mimin Berani Cerita

Yayyyy! Udah Senin lagi! Para penantang udah sibuk dengan aktifitas masing-masing ya?

Mimin mau mengumumkan cerita terbaik Berani Cerita #10 dulu deh! Cerita yang disertakan begitu menarik hati, mimin-mimin sampai saling adu keyboard untuk menentukan cerita terbaik, nih!

Ini dia (diurutkan berdasarkan abjad) :

read more

14 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #11

, by Mimin Berani Cerita

Walaupun hari ini libur, mimin tetap posting ah untuk tantangan Berani Cerita #11!

Makasih ya yang udah ikutan Berani Cerita #10 minggu lalu, R-A-M-E B-A-N-G-E-T! (baca ala Fitrop). Seneng deh lihat semangat para penantang! Dilanjutin terus semangatnya di tantangan ini ya!

Oke, inilah tantangan minggu ini:

read more

27 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Cerita Terbaik Berani Cerita #09

, by Mimin Berani Cerita

All right! Saatnya mengumumkan siapa yang memiliki skor tertinggi di Berani Cerita #09!

Udah gak sabaran? Baiklah, inilah mereka! (diurutkan berdasarkan abjad)





Selamat untuk pemenang!

Silahkan pasang banner ini yah!





Walaupun namanya belum tercantum disini, para penantang sudah sangat berani untuk menulis fiksi, jadi jangan berhenti ya! Keep writing! Udah ikutan Berani Cerita #10?


4 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #10

, by Mimin Berani Cerita

Yuhuuuu! Sudah tak sabar menunggu tantangan minggu ini?

Baiklah ini dia:

Prompt :

Ayah Liza keluar dari ruang kerjanya sambil mengacungkan sepucuk surat.
"Liza," katanya, "aku sedang mencarimu; masuklah ke ruang kerjaku."
Liza mengikuti ayahnya memasuki ruang kerja, dan ia menduga bahwa apa yang akan disampaikan oleh ayahnya tentu berhubungan dengan surat yang dipegangnya.
Mereka duduk berdua saling berhadapan. Liza menyusun kata-kata dalam kepalanya untuk memberikan penjelasan yang tepat.

Metode Penceritaan : bebas
Deadline : Rabu, 8 Mei 2013

Format Judul : [BeraniCerita #10] Judul

Kami akan memilih 3 cerita terbaik setiap hari Senin untuk dipajang di sidebar website ini dan mereka akan mendapatkan banner pemenang. Ketentuannya jangan lupa baca disini ya! Karya yang disubmit wajib karya original loh!

Cara ikutan yaitu memasang banner dan memasukkan link tulisan kalian pada widget yang sudah kami sediakan di bawah postingan ini.



Isi form dibawah ini dengan contoh sebagai berikut:
Link Title : Mayya @upiakmayya
Email Address : xxx@gmail.com
URL : link tulisan anda
Mari bersenang-senang menulis flash fiction bersama kami :)


36 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Cerita Terbaik Berani Cerita #08

, by Mimin Berani Cerita

Saatnya pengumuman!

Penasaran kan cerita terbaik yang menjadi pemenang di Berani Cerita #08?

Ini dia!

read more

16 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #09

, by Mimin Berani Cerita

Wow, mimin senang peserta tantangan #08 minggu lalu bejubel! *terharu*
Selagi mimin-mimin menilai karya para peserta, yuk mulai menulis FF tantangan minggu ini.

Apa tantangannya? 
 

read more

43 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Cerita Terbaik Berani Cerita #07

, by Mimin Berani Cerita

Akhirnya, mimin-mimin selesai juga menilai masing-masing FF para penantang Berani Cerita #07! *lap keringat*
Baiklah, penasaran siapa pemenang minggu lalu? Ini dia! (diurutkan berdasarkan abjad)

read more

20 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #08

, by Mimin Berani Cerita

Howdy!

Yaaaay! Sudah Kamis lagi! Para penantang minggu kemarin ramai banget! Mimin-mimin jadi galau menilai satu persatu, tapi tetap semangat karena antusiasme kalian semua. You've already did a good job, guys and gals!

read more

27 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Cerita Terbaik Berani Cerita #06

, by Mimin Berani Cerita

Halo para penantang Berani Cerita!
Sudah tak sabar menunggu siapa saja yang dinobatkan menjadi cerita terbaik Berani Cerita #06?

Ini diaaaaaaa... (diurutkan berdasarkan abjad)

read more

12 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #07

, by Mayya

Horeee... Kamis sudah datang lagi!

Tak sabar ya menanti tema Berani Cerita #07?

Baiklah ini dia,

read more

44 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Cerita Terbaik Berani Cerita #05

, by Mimin Berani Cerita

Halo para penantang Berani Cerita!
Sudah tak sabar menunggu siapa saja yang dinobatkan menjadi cerita terbaik Berani Cerita #05?

Ini diaaaaaaa... (diurutkan berdasarkan abjad)

read more

8 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #06

, by Mimin Berani Cerita

Baiklah, mengawali bulan April, inilah tantangan minggu ini:

read more

26 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Cerita Terbaik Berani Cerita #04

, by Mimin Berani Cerita

Ok, saatnya mengumumkan Cerita Terbaik Berani Cerita #04!

Untuk kali ini, Mimin perlu mengingatkan bahwa selain tema, METODE PENCERITAAN juga harus diperhatikan. Jadi, sangat disayangkan jika cerita sudah bagus tapi tidak sesuai rules...

Berikut nama-nama juara minggu ini! (diurutkan berdasarkan abjad)





Silahkan pajang banner berikut yak!



Masih semangat menulis kan para penantang Berani Cerita? Ayo masih ada Berani Cerita #05 yang menunggu!

4 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #05

, by Mimin Berani Cerita

Kamis terakhir di bulan Maret, tak terasa sudah hampir sebulan para penantang Berani Cerita mengikuti tema-tema dari kami. Sebagai penutup bulan ini, berikut tantangannya!

read more

23 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

[BeraniCerita #04] Bisnis Bos

, by Mimin Berani Cerita

oleh Mimin Rochma

"Oke, oke, saya cek nanti."

"Ah, enggak usah terlalu dipikirkan. Asal mulus saja ke depannya, saya oke oke saja kok."

"Baiklah. Saya juga ucapkan terima kasih."

Tut. Kemudian handphone diletakkan di atas meja.

"Sudah ditransfer, Bos."

"Jumlahnya?"

"Sesuai dengan perjanjian, Bos."

"Bagus. Ambil lima persennya buat kamu."

"Terima kasih, Bos."

Keduanya diam. Hanya terdengar suara kriet dari kursi putar yang diduduki si bos.

"Kamu percaya dengan keindahan saling membantu, Man?"

"Percaya, Bos."

"Apalagi aku, Man. Sangat percaya. Bapakku yang mengajarkan sejak kecil tentang membantu orang lain."

Yang dipanggil Man, masih terdiam.

"Bapakku juga yang mengajarkan bagaimana cara-caranya. Dia teliti sekali menjelaskannya. Aku sering tahu, bapakku mampu merinci setiap langkah."

"Ohya, bahkan bapakku ketika membantu orang lain, selalu menuliskan detailnya dengan rinci di agendanya. Jumlahnya pun dia rinci."

"Wow, Bos sampai tahu sejelas itu?"

"Bapakku yang memberitahu. Dan mengajariku lho, Man."

"Pantas saja, Bos lihai dan jeli menyelesaikan semua order."

Si bos tertawa. Lalu sunyi kembali.

"Tapi bapakku tidak mujur."

"Ya, mati di penjara."


bersambung ke sini

2 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

{BeraniCerita #04] I Love You

, by Mimin Berani Cerita

oleh Mimin Mayya


“Kamu sudah siap ke sekolah yang baru?”

“Iya!”

“Jangan takut dan ragu ya!”

“Ok, bu!”
***
“Bagaimana di sekolah tadi?”

“Mereka tidak mau bermain denganku, Bu!”

“Kenapa?”

“Mereka bilang aku tidak sama seperti mereka!”

“Sudahlah, tak usah menangis lagi ya nak! Kamu memang tidak sama, kamu berbeda. Percayalah pada ibu…”

***

“Ibu, hari ini aku mau bawa sarapan mie goreng buatan ibu. Teman-temanku di sekolah suka!”

“Benarkah? Bukankah lusa kemarin kamu bilang mereka tidak mau berteman denganmu?”

“Sekarang tidak lagi. Berkat mie goreng ibu. Aku bilang ‘Ibuku memang pintar masak!’”

“Kamu juga bisa pintar masak seperti ibu. Sini duduk di sebelah ibu, nanti kamu perhatikan apa saja yang ibu lakukan!”

***

“Aku tidak mau pakai itu lagi!”

“Kenapa, nak? Kamu akan kuliah sebentar lagi, ini sangat membantumu nanti…”

“Alat itu berisik sekali. Aku tak suka…”

“Baiklah kalau begitu. Ibu tidak akan memaksa…”

bersambung kesini

4 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

[BeraniCerita #04] Selesai

, by Mimin Berani Cerita

oleh Mimin Orin


“Asyik lagunya ya, Tom?”

“Hmm…”

“Kok cuma hmm?”

“Lagunya siapa sih ini, Va?”

“Ya ampuuuun, Natasha Bedingfield. Masa ngga tahu?”

“Ooh.. oke.  ”

Whatever, Tom.”

Come on, Va. Ini ketiga kali-nya kamu mendengarkan lagu itu, masih banyak lagu lain, ‘kan? Kenapa lagu itu yang diputar terus?”

“Kenapa tidak?”

“Ah… Selalu begitu.”

“Begitu gimana?”

Whatever, Va.”

“Perhatiin deh liriknya. Lagunya pas banget, Tom.”

“Pas apanya?”

“Pas dengan keadaan kita sekarang.”

Feel the rain on your skin? Blah. Kita terjebak macet karena hujan, Va! Mobil kita nyaris tak bergerak dan kamu mau hujan-hujanan? Yang benar saja.”

“Bisa juga sih begitu. Tapi bukan itu maksudku, Tuan Skeptis.”

“Lantas apa? Drench yourself in words unspoken? Kalimatnya terlalu bersayap, Va. Aku bukan pujangga, apalagi filsuf.”

“Aku tahu, Tom. Aku tahu kamu bukan pujangga atau filsuf. Aku tahu kamu hanya seorang lelaki egois yang terkadang pengecut.”

“Hei… ada apa denganmu, Va? Lelaki egois yang terkadang pengecut ini mencintaimu sampai mati.”

“Gombal!”

“Eva Sayang, aku tidak ingin sebuah lagu tidak jelas seperti ini membuat kita bertengkar.”

“Lagu tidak jelas? Hubungan kita jauh lebih tidak jelas lagi, Tom.”

“Ah…itu rupanya.”

“Ya, itu maksudku, Tom. Today is where your book begins, The rest is still unwritten. Maka aku ingin mengakhiri hubungan tidak jelas kita, mulai hari ini, detik ini juga. Aku terlalu lama menghabiskan waktuku terbuang sia-sia denganmu, Tom. Aku….”

“Sebentar, Va. Sebentar…. Kamu tidak bisa tiba-tiba saja memutuskan aku ‘hanya’ karena sebuah lagu.”

“Aku bisa melakukan apapun yang aku mau, Tom. Apapun! Aku ingin menulis ‘buku’ baruku tanpa ada namamu di dalamnya. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi besok, aku tidak tahu bagaimana hidupku tanpamu setelah ini, aku ingin menikmati sisa usiaku tanpa harus menyakiti siapapun termasuk diriku sendiri, aku… “

“Siapa lelaki yang sudah berhasil mencuri hatimu dariku, Va?”

“Ya Tuhaaan… Kenapa Tom? Kenapa kamu selalu harus mencari kambing hitam? Kenapa kamu tidak pernah bisa mengakui kalau terkadang kamu sendirilah penyebabnya, kamu yang salah.”

“Mengertilah, Va. Aku tak punya banyak pilihan.”

“Tapi kamu tetap bisa memilih, Tom.”

bersambung ke sini

2 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Cerita Terbaik Berani Cerita #03

, by Mimin Berani Cerita

Siapa pemenang Berani Cerita #03?


*drum roll*

(diurutkan berdasarkan abjad)

read more

18 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #04

, by Mimin Berani Cerita

Kamis minggu ke #04 sudah hadir lagi! Penasaran tema minggu ini? Ini dia:


Lagu : Natasha Bedingfield - Unwritten


read more

21 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Cerita Terbaik Berani Cerita #02

, by Mimin Berani Cerita

Sudah senin lagi, and the winner of Berani Cerita #02 adalah eng ing eng... (diurutkan berdasarkan abjad)



Eits, kenapa 4 pemenang? Karena ada 3 skor yang sama, jadi mimin-mimin memutuskan untuk memajang mereka semua!

Kalian berempat berhak untuk mendapatkan banner berikut:

 
 
Selamat untuk para pemenang dan terimakasih atas partisipasi para penantang di minggu #02 ini ya! Jangan lupa submit FF untuk Berani Cerita #03!

17 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #03 : Di Dalam Ruang Ganti (Eps. 02)

, by Mimin Berani Cerita

credit
 by : Mimin Miss Rochma




cerita sebelumnya disini ^_^


____


Kudapati wanita yang aku yakin dia mencoba untuk selalu tegar, di dalam sebuah kamar VIP, di salah satu rumah sakit swasta terkenal di kota yang tak pernah mati ini. Jakarta. Dia sedang diinfus, dan tubuhnya terlihat sangat lemah. Saat aku masuk, kulihat sekilas senyum di wajahnya, namun cepat hilang senyumnya. Kuedarkan pandangan ke seluruh ruangan. Ternyata dia ditunggu oleh seorang wanita muda yang sedang menulis di sebuah map besar. Sepertinya wanita ini adalah sekretarisnya.

"Maaf mengganggu istirahat anda, Bu Silvia." Ucapku saat wanita itu sudah tidak lagi memperlihatkan senyumnya. Kudekati dia pelan-pelan sampai jarak kami kira-kira satu meter. Wanita yang kuduga sekretarisnya, yang akhirnya aku tahu kalau namanya adalah Widya, memberikan sebuah kursi dan mempersilahkan aku duduk.

"Bagaimana hasilnya?" Tanya bu Silvia dengan suara bergetar. Parau.

Aku mengeluarkan sebuah tape recorder dan tablet dari dalam tasku. Kunyalakan video yang gambarnya aku ambil diam-diam dari dalam salah satu bilik ruang ganti di sebuah mall kemarin siang. Bu Silvia memperhatikan dengan serius dan diakhiri dengan sebuah senyum saat video itu selesai berputar. Begitu pula saat dia mendengar rekaman suara dari tape recorder yang aku nyalakan setelah dia menyelesaikan video itu. Agak lama, bu Silvia terdiam. Kemudian dia menoleh pada sekretarisnya dan mengangguk. Sekretarisnya itu kemudian meninggalkan kami untuk mengambil sesuatu.

Aku sedikit cemas, karena selama ini aku tidak pernah mendapatkan klien seorang yang lemah. Ada sedikit rasa simpati yang harusnya tidak boleh ada dalam pekerjaanku. Ah, sejak dulu aku selalu lemah jika melihat wanita lemah. Tak lama berselang, ditengah kecemasanku, Widya menyodoriku sebuah amplop. Kuterima. Kubuka isinya, kuhitung, pas jumlahnya. Kusampaikan terima kasih.

Saat akan beranjak, bu Silvia memanggilku. Aku terhenti, kembali menoleh padanya.

"Pak Satria, tolong bantu saya sekali lagi."

Aku kembali duduk di kursi yang posisinya masih tetap disamping tempat tidur bu Silvia. Kukeluarkan buku catatan dan bolpoinku tanpa berbicara. Yang aku pahami adalah aku memiliki tugas baru, yang pastinya memiliki nominal berbeda dari tugas sebelumnya.

"Saya rasa video dan rekaman tadi masih kurang kuat mendukung dugaan saya. Saya ingin pak Satria mencari bukti yang lebih fleksibel. Mata-matai suami saya saat dia di depan umum. Saat dia berani menggandeng dan mencumbu wanita lain."

Bu Silvia menarik nafas dalam, kemudian melanjutkan kalimatnya. "Dua atau tiga video lagi. Aku rasa itu sudah cukup."

Bu Silvia kembali mengambil nafas dalam. Kali ini, suaranya lebih bergetar daripada sebelumnya. "Berikan kepada saya maksimal sehari sebelum tanggal 22."

Aku masih terdiam dan terus mencatat apa yang disampaikan bu Silvia barusan. Kulirik, Widya juga melakukan apa yang aku lakukan. Mencatat, tapi entah mencatat apa. Setelah kurasa dia selesai memberi tugas baru, kuletakkan kembali buku catatan dan bolpoinku ke dalam tas. Widya menyodorkan segelas air mineral. Kuterima dan langsung kuteguk. Saat kuletakkan minuman itu di atas pangkuanku, kulihat mata bu Silvia menerawang jauh. Seolah tanpa batas, membuka memori masa lalu pelan-pelan.

"Suamiku adalah orang yang pandai. Karena itu dia mendapatkan warisan dari almarhum mertuaku untuk mengurus beberapa badan amal atas nama perusahaan keluarga kami. Yang nilainya ratusan milyar. Namun, dalam warisan itu dikatakan pula, bahwa suamiku akan kehilangan hak warisnya jika perilakunya tak selaras dengan tugasnya."

Kudengarkan saja bu Silvia bercerita. Ya, ini adalah salah satu alasan kenapa aku memilih menjadi mata-mata. Hikmah dalam cerita para klienku.

"Tapi dalam perjalanan pernikahan kami, ternyata tanpa kami duga, aku terserang kanker rahim. Yang membuatku harus rela bolak-balik masuk rumah sakit. Terakhir kali, dua tahun yang lalu, rahimku akhirnya diangkat. Sejak itu, hubungan kami tidak lagi harmonis, dan aku tahu, suamiku berselingkuh."

Masih kudengarkan bu Silvia berbicara. Dia mulai mengganti kata 'saya' dengan 'aku' sebagai tanda bahwa dia mulai membuka diri padaku.

"Aku hanya ingin melindungi suamiku. Itu saja. Aku ingin dia tahu, bahwa menjaga amanat itu sulit. Bukan, bukan aku ingin menjatuhkan dia. Tapi aku ingin menghentikan perilakunya sebelum para wanita-wanita liar itu menghabiskan dana amal yang diwariskan padanya."

Kali ini bu Silvia terisak, pelan sekali. Tak mampu lagi berbicara, akhirnya Widya yang melanjutkan kalimat bu Silvia yang tidak selesai tadi.

"Tanggal 23, bu Silvia akan dijadwalkan terbang ke Singapura untuk pemeriksaan lebih intens lagi. Kanker rahim yang kami kira sudah bersih dari tubuhnya, ternyata masih meninggalkan sisa."

Aku tetap masih terdiam. Kali ini kupandangi wajah Widya, berpaling sejenak dari bu Silvia yang tak juga berhenti terisak.

"Kalau anda berhasil menyerahkan video itu sebelum tanggal 22, sebelum pertemuan dewan pimpinan perusahaan, maka kami akan memberi anda dua kali lipat dari yang anda terima sekarang."

Aku mengangguk tanda mengerti. Kutatap kembali bu Silvia tanpa suara. Banyak pertanyaan sebenarnya yang bergumul dipikiranku saat ini tentang usahanya menyelamatkan martabat suaminya. Tapi kutahan. Tidak etis. Tidak pada tempatnya aku berbicara. Biarlah mereka sendiri yang mencari jalan keluar atas masalahnya. Dan bukan hakku untuk mencampuri, meskipun di dalamnya aku terlibat.

____

To be Continued

14 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #03 : Di Dalam Ruang Ganti_Eps. 01

, by Mimin Berani Cerita

credit

oleh : Mimin Orin

 
"Cantik tidak, mas?"


"Bagus.”


"Masa sih? Warnanya oke?"


"Ungunya beda ya."


"Fuchsia mas, bukan ungu."


"Hah? Fuchsia?"


"Ah kamu ini ngga ngerti fashion, fuchsia aja kok ngga tau. Istrimu ya mesti punya juga toh baju warna fuchsia?”


“Ungu ah...”


“Iya...iya...terserah mas aja. Jadi aku pilih yang mana nih? Yang lagi aku coba ini atau yang tadi yang warna marun?"


"Terserah kamu aja, Sayang. Kalau bingung beli aja dua-duanya. Gitu aja kok repot."


"Bener nih, mas? Serius??"


"Iya..."


“Satunya cuma sejuta-an kok, mas.”


“Iya...iya...”


"Asyiiiik."


"Yawda cepetan ganti lagi, aku udah laper nih. Kita makan."


"Oke Mass. Mmm...tapi aku belum punya sepatu dan tas warna fuchsia lho mas."

"Habis makan nanti beli sepatu dan tas ya."


"Bener mas?"


"Iya..."


“Yawda mas nunggu di luar gih.”


“Ngga ah...aku mau tetap di sini, nonton kamu ganti baju.”


Aku tak sudi lagi mendengar obrolan di bilik sebelah, kamera kecilku sudah banyak mengambil gambar, recorderku cukup jelas merekam percakapan mereka. Sekarang tinggal mengirimkannya pada klien yang telah membayarku mahal. Semoga dia tidak perlu menyuruhku membunuh suaminya yang tak setia itu.

____

- To be continued -

18 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #03

, by Mimin Berani Cerita

Yaaaay! Kamis ceria sudah datang! Itu artinya kami akan melempar tema baru untuk minggu ini!

Gak sabaran ya? Baiklah ini dia:

Setting : Ruang Ganti
credit

read more

21 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Cerita Terbaik Berani Cerita #01

, by Mimin Berani Cerita

Hola Halo para challenger Berani Cerita! Ada yang penasaran siapa yang terpilih menjadi cerita terbaik di Berani Cerita #01?

Ok, baiklah, tanpa menunggu lebih lama, ini dia pemenangnya ya! (diurutkan berdasarkan abjad)


Kalian bertiga berhak untuk memajang banner ini di sidebar blog!



Terimakasih atas cerita terbaik kalian dan cerita-cerita lain yang telah disubmit ya!
Mau namanya terpampang disini dan sidebar Berani Cerita? Ikutan lagi tantangan selanjutnya! Jangan menyerah, pals!


15 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

Berani Cerita #02

, by Mimin Berani Cerita

Selamat hari Kamis yang menggembirakan, teman-teman!

Wow, tulisan peserta challenge yang pertama oke punya. Idenya menarik-menarik. Dan kami para mimin, sangat senang dengan keikutsertaan kalian lho. Karya mereka bisa dibaca disini yah ^_^

Oke, oke, sekarang kita sudah memasuki minggu kedua di bulan Maret. Artinya, kami sebagai mimin akan melemparkan tema untuk challenge yang kedua. Dan tema minggu ini adalah ... *drum roll*
Quote dari Abraham Lincoln :
"Seandainya saya memiliki waktu sepuluh jam untuk menebang pohon, saya akan melewatkan delapan jam pertama untuk mengasah kapak saya"

Metode Penceritaan : Tersirat di dalam cerita
Deadline : Rabu, 13 Maret 2013
Format Judul : [BeraniCerita #02] Judul.

Kami akan memilih 3 cerita terbaik setiap hari Senin untuk dipajang di sidebar website ini dan mereka akan mendapatkan banner pemenang. Ketentuannya jangan lupa baca disini ya!

Cara ikutan, sama seperti minggu lalu yaitu memasang banner dan memasukkan link tulisan kalian pada widget yang sudah kami sediakan di bawah postingan ini.



Isi form dibawah ini dengan contoh sebagai berikut:

Link Title : Mayya @upiakmayya
Email Address : xxx@gmail.com
URL : link tulisan anda

Mari bersenang-senang menulis flash fiction bersama kami :)


Link yang tidak ada hubungannya dengan link cerita akan dihapus

35 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

[sticky post] Pemenang GA Berani Cerita dan Berani Cerita #01

, by Mimin Berani Cerita

Akhirnya, sudah tanggal 1 Maret! Pasti para peserta Giveaway Berani Cerita sudah tak sabar dan deg-degan menunggu hasilnya ya?

***

Eits, terlebih dahulu kami akan melempar tema untuk minggu #01 Berani Cerita. Sudah siap menerima tantangan?

Ini dia tantangan BeraniCerita #01:

Setting : Rumah Tua

Sudah lihat ketentuannya? Kalau belum, ini dia:
1. Tema akan diberikan satu kali seminggu setiap hari Kamis (kecuali tantangan kali ini, Jumat.)
2. Peserta bebas menulis fiksi menurut imajinasinya di blog/media online masing-masing sesuai tema.
3. Fiksi yang ditulis merupakan Flash Fiction berjumlah di bawah 500 kata. Tulis jumlah kata di bawah tulisan.
4. Beri judul dengan format [BeraniCerita #Nomor] Judul. Nomor adalah nomor tema yang diberikan. Tema kali ini memiliki format judul [BeraniCerita #01] Judul.
5. Bagi yang memiliki blog, pada sidebar atau di bawah posting, sertakan banner per tema yang disertakan pada tiap tema. Jika tidak memiliki blog, sertakan banner di bawah tulisan.
6. Link/URL tulisan tadi diinput pada widget link di bawah posting tema yang tersedia (ada di bawah postingan ini.)
7. Jumlah fiksi yang ditulis dalam satu tema bebas. Boleh satu, dua atau lebih.
8. Link tema akan ditutup tepat sesaat sebelum tema baru diberikan, artinya selama seminggu anda bebas memberikan link.
9. Anda tidak wajib mengikuti semua tantangan ini, andalah yang menentukan tantangan untuk diri anda sendiri.
10. Kami akan memilih 3 cerita terbaik setiap hari Senin (setelah tema ditutup : 7 Maret 2013 ) untuk dipajang di sidebar website ini dan mereka akan mendapatkan banner pemenang.
Berikut banner yang dipajang untuk Berani Cerita #01



Bingung dan susah cari ide? Mungkin cerita dari Mimin Berani Cerita bisa memberi inspirasi:

read more

39 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

[BeraniCerita #01] Rena

, by Mimin Berani Cerita

oleh : Mimin Mayya

Angin dingin menerpa, menjilat dan membelai wajah Rena yang tertutup sebagian rambutnya. Entah berapa lama ia berjalan, tampaklah rumah tersebut, kokoh namun telah pudar dimakan waktu. Sebelumnya, setiap pulang sekolah, ia selalu berputar untuk dapat melewati rumah ini, memastikan tidak ada yang meninggali. Terletak di dekat pinggiran hutan dan hanya dapat dicapai melalui sebuah jalan setapak yang panjang dan berliku. Rena memandanginya lekat-lekat sambil menggigit bibir, dadanya bergemuruh kencang.



 
Udara semakin menggigit, Rena tak tahan berlama-lama di luar dan mendekati salah satu jendela. Ia mengambil batu dan melemparkannya ke jendela. Ia bahkan tak menggubris luka di pipinya akibat tergores sekeping pecahan kaca.
Dengan hati-hati ia mengutak-atik kunci dan berhasil! Rena membuka jendela dan menyelinap masuk sepelan bisikan.

Ruangan itu pengap dan berdebu. Bau tua demikian pekat menusuk hidung. Rena terbatuk-batuk dan mengibaskan tangan, menyingkirkan sarang laba-laba yang menghalangi jalannya.

Ia menemukan sebuah kamar kosong di lantai dua, lengkap dengan tempat tidur yang entah berapa puluh tahun usianya. Tanpa mempedulikan ia dimana, Rena membaringkan diri. Tempat tidur berderit berisik. Namun, entah kenapa perasaan nyaman menelusup, sakit di badannya tak lagi terasa. Tak lama ia jatuh tertidur.

***

Dini hari, terdengar suara ribut-ribut di luar. Rena terbangun dan mengintip ke bawah jendela. Raungan memenuhi udara dan cahaya lampu mobil polisi berputar-putar berwarna-warni di kejauhan. Orang-orang mengenakan piyama keluar dari rumah mencari tahu apa yang telah terjadi. Namun Rena tahu.

Ia mengeluarkan pisau dapur dari dalam ranselnya. Pisau berlumuran darah.
***

Rena meringkuk di sudut kamar, berpeluh dan ketakutan. Rambutnya yang kecoklatan tampak kusut menutupi wajahnya dan menutupi bibirnya yang pecah. "Dasar anak tidak tahu diri! Ini balasannya setelah dikasih makan dan diberi tempat tinggal! Harusnya dulu kamu tidak pernah aku lahirkan!" Suara ikat pinggang berdesing di telinga Rena dan kepala ikat pinggang menyapa kulitnya dengan kasar. Rena mengerang dan menjerit panjang. Tangannya terangkat, mencoba mengelakkan diri dari pukulan itu. "Tolong...!Ampuuun!!" Rena berharap ada yang mendengar dan menolongnya. Menghentikan penderitaannya. Namun, tak seorang pun dapat menghentikannya. Pukulan itu datang terus tanpa ampun, diselingi sumpah serapah dan makian yang tak sepatutnya diucapkan untuk gadis berusia 13 tahun.

Rena mencoba melarikan diri darinya, sekalipun ia tahu melarikan diri bukanlah pilihan.

Dan disaat itulah, ia melihat sebuah kilatan. Kilatan dari sebuah pisau dapur.

Note: 365 kata

6 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^

[Berani Cerita #01] Rumah Tua Di Ujung Gang

, by Mimin Berani Cerita

By : Mimin Miss Rochma



Sesaat ketika aku akan melangkah keluar dari rumah tua yang sangat menyeramkan ini, aku mendengar suara derik dari pintu yang terbuka. Aku menoleh. Berusaha mengamati dalam kegelapan dengan memincingkan mataku untuk memastikan paklek Man ada di sana.

Tapi tak kulihat ada siapa-siapa di sana.

Dengan ragu, kuputuskan untuk memeriksa saja siapa yang membuka pintu kamar itu, yang lokasinya berdekatan dengan ruang makan. Syukur-syukur kalau pintu tadi terkena angin atau yang menggerakkan pintu itu benar-benar adalah paklek Man. Senter yang kupegang, mulai redup pelan-pelan karena, payahnya, aku lupa mengganti baterainya sebelum melakukan petualangan menyeramkan ini bersama paklek Man.

Kubiarkan saja senter itu mulai berkedip-kedip lalu benar-benar mati. Sekarang aku berjalan hanya dengan diterangi lampu yang terpasang di luar rumah, yang cahayanya masih tetap seredup senterku tadi. Kutarik nafas dalam, kemudian melanjutkan mencari paklek Man. Setelah jarak antara aku dan pintu itu sekitar satu meter, aku mulai berjalan dengan langkah sangat pelan sambil berbisik berulang-ulang memanggil nama paklek Man.

Aku pikir, aku akan merasa sangat ketakutan saat kulihat tak ada siapa pun di balik pintu. Hingga akhirnya aku melihat seseorang yang sedang jongkok di bawah meja rias dengan wajah disembunyikan diantara kedua lututnya. Kudekati dia dengan langkah cepat dan menepuk pundaknya.

"Paklek, ayo pulang. Takut aku." Ucapku dengan bibir bergetar, sambil menarik tangan kanannya.

Tapi, semakin aku tarik, orang yang kupikir adalah paklek Man itu tetap tidak bergerak. Saat kutoleh, dan tepat saat dia juga menoleh, ternyata bukan wajah paklek Man yang kudapati. Tapi seorang laki-laki tua berjenggot tebal yang dahinya retak dan mengeluarkan cairan, yang sepertinya itu adalah darah.

"Huwaa..!! Tolong!! Setan!!"

Aku lari terbirit-birit keluar kamar. Nafasku berkejaran dengan langkahku yang tak beraturan. Hingga akhirnya aku berhenti karena tersandung sesuatu.

Bruk!!

"Aduh, sakit." Rintihku sambil mengelus daguku yang terbentur lantai. Saat kubuka mata, ternyata aku berada di kamarku sendiri.

"Sial. Untung hanya mimpi. Horor sekali." Keluhku sambil kembali ke atas tempat tidur.

Gara-gara cerita yang kukarang sebelum aku tidur tadi, tentang petualanganku dengan paklek Man ke rumah tua di ujung gang, aku sampai bermimpi bertemu si tua dahi retak itu. Huft, semoga besok teman-temanku percaya dengan cerita yang kukarang ini. Supaya aku tidak dibilang pembual. Gerutuku dalam hati sambil mencoba tidur lagi karena masih jam dua malam.

6 comments:

Post a Comment

Komenmu sangat dihargai disini ^_^