Penulisan Kalimat Dialog
Menulis dan tanda baca adalah salah satu hal yang tidak bisa dipisahkan. Selain terlihat rapi, pembaca juga bisa menikmati alur cerita tanpa terkendala teknis seperti tanda baca.
Lalu, seperti apa sebetulnya penggunaan kalimat dialog yang benar?
Lalu, seperti apa sebetulnya penggunaan kalimat dialog yang benar?
1. Mengawali kalimat dialog dengan huruf kapital tanpa didahului spasi.
"Ayo!" serunya. [benar]
"ayo!" serunya. [salah]
" Ayo!" serunya. [salah]
2. Jika kalimat dialog diakhiri tanda koma, maka setelah tanda petik penutup, kata berikutnya diawali huruf kecil. Tanda koma diletakkan sebelum tanda petik penutup.
"Nanti kita pulang pukul sepuluh," jelas ibu. [benar]
"Nanti kita pulang pukul sepuluh", Jelas ibu. [salah]
3. Jika kalimat dialog diakhiri tanda titik, maka setelah tanda petik penutup, kata berikutnya diawali huruf besar. Tanda titik diletakkan sebelum tanda petik penutup.
"Aku mengerti sekarang." Dia menatap Toni. [benar]
"Aku mengerti sekarang." dia menatap Toni. [salah]
4. Jika ada dua dialog dalam satu kalimat, maka dialog kedua diawali huruf kecil.
"Tapi ini mustahil," ia menarik nafas, "aku tak mengira ini bisa terjadi."
Catatan: pada contoh ini jika dijadikan jadi satu kalimat akan menjadi: "Tapi ini mustahil, aku tak mengira ini bisa terjadi."
Kalimat ini tidak bisa dipisah menjadi dua kalimat berbeda.
5. Jika kalimat dialog ditutup dengan tanda tanya/seru, maka tidak diikuti oleh tanda titik atau koma. Setelah tanda petik penutup, kata berikutnya diawali huruf kecil (kecuali kata sapaan)
"Tutup pintu itu!" teriak Lukman. [benar]
"Kenapa terlambat?", cecar Ratna. [salah]
"Mau yang ini?" Tawar Rina. [salah]
6. Jika kalimat dialog dilanjutkan dengan kalimat baru, maka kalimat baru tersebut diawali huruf kapital.
"Aku sudah muak dengan kelakuanmu! Ceraikan aku!" Segera Ranti meraih tasnya, keluar dan membanting pintu.
"Ayo!" serunya. [benar]
"ayo!" serunya. [salah]
" Ayo!" serunya. [salah]
2. Jika kalimat dialog diakhiri tanda koma, maka setelah tanda petik penutup, kata berikutnya diawali huruf kecil. Tanda koma diletakkan sebelum tanda petik penutup.
"Nanti kita pulang pukul sepuluh," jelas ibu. [benar]
"Nanti kita pulang pukul sepuluh", Jelas ibu. [salah]
3. Jika kalimat dialog diakhiri tanda titik, maka setelah tanda petik penutup, kata berikutnya diawali huruf besar. Tanda titik diletakkan sebelum tanda petik penutup.
"Aku mengerti sekarang." Dia menatap Toni. [benar]
"Aku mengerti sekarang." dia menatap Toni. [salah]
4. Jika ada dua dialog dalam satu kalimat, maka dialog kedua diawali huruf kecil.
"Tapi ini mustahil," ia menarik nafas, "aku tak mengira ini bisa terjadi."
Catatan: pada contoh ini jika dijadikan jadi satu kalimat akan menjadi: "Tapi ini mustahil, aku tak mengira ini bisa terjadi."
Kalimat ini tidak bisa dipisah menjadi dua kalimat berbeda.
5. Jika kalimat dialog ditutup dengan tanda tanya/seru, maka tidak diikuti oleh tanda titik atau koma. Setelah tanda petik penutup, kata berikutnya diawali huruf kecil (kecuali kata sapaan)
"Tutup pintu itu!" teriak Lukman. [benar]
"Kenapa terlambat?", cecar Ratna. [salah]
"Mau yang ini?" Tawar Rina. [salah]
6. Jika kalimat dialog dilanjutkan dengan kalimat baru, maka kalimat baru tersebut diawali huruf kapital.
"Aku sudah muak dengan kelakuanmu! Ceraikan aku!" Segera Ranti meraih tasnya, keluar dan membanting pintu.
7. Kalimat dialog dari dua tokoh berbeda harus ditulis paragraf baru.
8. Kata sapaan dalam kalimat harus diawali dengan huruf kapital, baik kalimat dialog ataupun kalimat narasi/deskripsi.
"Sabarlah sedikit lagi, Nak," bujuk Ibu.
"Sudah bertemu dengan Paman?" tanya Adik.
"Sabarlah sedikit lagi, Nak," bujuk Ibu.
"Sudah bertemu dengan Paman?" tanya Adik.
9. Tanda elipsis (tiga titik) pada kalimat terputus digunakan untuk pengucapan dialog yang terhenti sejenak. Cara penulisannya memakai spasi sebelum dan setelah tanda elipsis.
"Aku hanya ingin semua ... berakhir," akunya.
"Aku hanya ingin semua ... berakhir," akunya.
10. Jika tanda elipsis berada di akhir kalimat, maka dialog diakhiri tanda titik, tanda tanya atau tanda seru.
"Aku tak ingin bicara sekarang ...," elak Tina.
"Kupikir engkau berbeda tapi ternyata ...." Ia memandang mata Roni lekat.
Nah, mudah-mudahan para penantang bisa memperoleh ilmu yang bermanfaat dari tulisan ini dan meningkatkan kualitas tulisannya ya! Selamat berkarya!
"Aku tak ingin bicara sekarang ...," elak Tina.
"Kupikir engkau berbeda tapi ternyata ...." Ia memandang mata Roni lekat.
Nah, mudah-mudahan para penantang bisa memperoleh ilmu yang bermanfaat dari tulisan ini dan meningkatkan kualitas tulisannya ya! Selamat berkarya!
Wah, bermanfaat sekali.. terima kasih informasinya.. :)
ReplyDeletesama-sama :)
Deletetinggal dipraktekkan saja :)
Terima kasih infonya.
ReplyDeletesama-sama :)
Deleteprakteknya kita tunggu di challange kita ya :)
waah ternyata aku selama ini buanyaak salahnya.. Eh bukan banyak lg, tp smua salah.. *malu* *tutup muka*
ReplyDeleteMakasih ilmunya. Mau donk say, dibagi ilmunya lg :)
yuk diperbaiki. dan pastinya kita para mimin akan bagi-bagi ilmu lagi :)
Deletesangat bermanfaat sekali. makasih mbak mimin :))))
ReplyDeleteJika kalimat dalam kutipan diakhiri titik, tanda tanya dan tanda seru, hendaknya sesudah petik akhir memakai huruf kapital. Di atas masih ada yang pakai huruf kecil seusai tanda seru.
ReplyDeleteDan juga hindari "Tanya Banu, Ucap Sari dkk" mending langsung dilancut kalimat. Karena secara isi sedikit mengganggu, monoton dan bikin bosan.
Salam.
trims, infonya bermanfaat sekali
ReplyDeleteSaya banget ini Min,salahnya maksudnya
ReplyDeleteinformasi ini jelas sangat bermanfaat sekali.... aku merasa terbantu banyak berkat artikel sederhana ini... ini dasar yang sangat diperlukan buat penulis fiksi sesingkat apapun, bukan? ^_^
ReplyDeleteini nih yang dari lulus sering bingung. -_-
ReplyDeleteterima kasih pencerahannya. #efekNgantukDiKelas
Dapet tambahan ilmu nih.. ^_^
ReplyDeleteMantap deh..
makasi, sangat bermanfaat
ReplyDeletelangsung bookmark
ReplyDeleteselama ini masih banyak salahnya saya XDD
baru tau kalo ada aturan kayak gini. thank you ^^
ReplyDelete