Berani Cerita #03 : Di Dalam Ruang Ganti_Eps. 01
credit |
oleh : Mimin Orin
"Cantik tidak, mas?"
"Bagus.”
"Masa sih? Warnanya oke?"
"Ungunya beda ya."
"Fuchsia mas, bukan ungu."
"Hah? Fuchsia?"
"Ah kamu ini ngga ngerti fashion, fuchsia aja kok ngga tau. Istrimu ya mesti punya juga toh baju warna fuchsia?”
“Ungu ah...”
“Iya...iya...terserah mas aja. Jadi aku pilih yang mana nih? Yang lagi aku coba ini atau yang tadi yang warna marun?"
"Terserah kamu aja, Sayang. Kalau bingung beli aja dua-duanya. Gitu aja kok repot."
"Bener nih, mas? Serius??"
"Iya..."
“Satunya cuma sejuta-an kok, mas.”
“Iya...iya...”
"Asyiiiik."
"Yawda cepetan ganti lagi, aku udah laper nih. Kita makan."
"Oke Mass. Mmm...tapi aku belum punya sepatu dan tas warna fuchsia lho mas."
"Habis makan nanti beli sepatu dan tas ya."
"Bener mas?"
"Iya..."
“Yawda mas nunggu di luar gih.”
“Ngga ah...aku mau tetap di sini, nonton kamu ganti baju.”
Aku tak sudi lagi mendengar obrolan di bilik sebelah, kamera kecilku sudah banyak mengambil gambar, recorderku cukup jelas merekam percakapan mereka. Sekarang tinggal mengirimkannya pada klien yang telah membayarku mahal. Semoga dia tidak perlu menyuruhku membunuh suaminya yang tak setia itu.
____
- To be continued -
"Bagus.”
"Masa sih? Warnanya oke?"
"Ungunya beda ya."
"Fuchsia mas, bukan ungu."
"Hah? Fuchsia?"
"Ah kamu ini ngga ngerti fashion, fuchsia aja kok ngga tau. Istrimu ya mesti punya juga toh baju warna fuchsia?”
“Ungu ah...”
“Iya...iya...terserah mas aja. Jadi aku pilih yang mana nih? Yang lagi aku coba ini atau yang tadi yang warna marun?"
"Terserah kamu aja, Sayang. Kalau bingung beli aja dua-duanya. Gitu aja kok repot."
"Bener nih, mas? Serius??"
"Iya..."
“Satunya cuma sejuta-an kok, mas.”
“Iya...iya...”
"Asyiiiik."
"Yawda cepetan ganti lagi, aku udah laper nih. Kita makan."
"Oke Mass. Mmm...tapi aku belum punya sepatu dan tas warna fuchsia lho mas."
"Habis makan nanti beli sepatu dan tas ya."
"Bener mas?"
"Iya..."
“Yawda mas nunggu di luar gih.”
“Ngga ah...aku mau tetap di sini, nonton kamu ganti baju.”
Aku tak sudi lagi mendengar obrolan di bilik sebelah, kamera kecilku sudah banyak mengambil gambar, recorderku cukup jelas merekam percakapan mereka. Sekarang tinggal mengirimkannya pada klien yang telah membayarku mahal. Semoga dia tidak perlu menyuruhku membunuh suaminya yang tak setia itu.
____
- To be continued -
aiih... sekalian asesoris fuschia atau yg senada ya mas... wkwkwk... keyeeen...
ReplyDeletemakasih Mechta.. :)
Deleteyuk, ikutan challenge beranicerita yang ketiga :)
sementara itu, istrinya dirumah dengan setia menantikan sang suami yang belum pulang juga meski waktu sudah menunjukan pukul 11 malem.. *sigh*
ReplyDeletehm, sepertinya lanjutannya tidak seperti itu deh :)
DeleteNah lho mengejutkan ceritanya :D
ReplyDeleteterima kasih :)
Deleteyuk ikutan challenge beranicerita yang ketiga :)
Istrinya lagi atur strategi ama pengacara :D, biar stelah cerai, suaminya jadi kere n sengsara lahir bathin #eh...
ReplyDeletehahahaha, silahkan kembangkan imajinasimu Vee :)
Deletewah, aq mau ikutan jd detektifnya donx :D
ReplyDeleteboleh Jiah.. yuk.. :)
DeleteGambarnya gak di upload di youtube mbak? :D
ReplyDeletehm, sepertinya nggak perlu dek Aisyah. kan hanya fiksi ;)
Deleteck...ck...ck... keren eiy
ReplyDeletemakasih Astin,
Deleteyuk, ikutan challenge beranicerita yang ketiga :)
walahhhh... kok pake to be continued sih...?
ReplyDeletejadi penasaran nih :D
BTW, mahal bener harga bajunya ya? Kalau istri di rumah dibeliin baju yg semahal itu gak ya?
lanjutannya, silahkan baca hari ini yah :)
Deleteudah baca lanjutan ny kereeennn
ReplyDeletewoww..woww..wowww... :)
ReplyDelete